Daiyah Khairunnisa, biasa dipanggil Dey, seorang ketua keputrian Rohis SMA Citra Negeri. Aktivis belia yang juga mengalami ujian layaknya kasus-kasus remaja seusianya. Berawal dari datangnya Sir Fatah di sekolahnya, seoramg guru Bahasa Inggris lajang dan mempunyai paras menggoda dikalangan teman-teman Dey. Prestasinya gemilang, Sir fatah lulusan terbaik di pesantrennya, Jawa Timur. sempat menjadi tenaga pengajar di beberapa pesantren lainnya. Menguasai tiga bahasa asing, Inggris, Arab, dan Urdu. Pernah pula studi pertukaran mahasiswa di salah satu Univ. Islamabad selama satu tahun.
Akibat ulah Melly Dkk yang tak sengaja melihat Sir Fatah memboncengkan Dey dari supermarket, Dey dan Sir Fatah diterpa gosip yang tak mengenakkan. Yah, Barangtentu ini bukan kemauan Dey bahkan Sir fatah untuk berboncengan. kejadian ini dirancang Mario dan Bella, sahabat Dey sekaligus tetangga yang selalu ingin membantu Dey mempunyai pacar, padahal Dey mempunyai prinsip tidak ingin pacaran. Dan dari situ juga, perasaan aneh mulai membludak antara Dey dan Sir Fatah. Apalagi ketika suatu siang tiba-tiba Hidayat, kakak Dey bercerita tentang teman lamanya yang curhat melalui email kalau dia sedang jatuh cinta kepada muridnya karena dianggap lebih dewasa dari umurnya. Perasaan Dey jadi tak menentu, ditambah ketika Hidayat membacakan peristiwa yang persis dialaminya.
‘Dia tiba-tiba datang dan ingin tahu tanggapan saya terhadap embusan angin yang telah beredar. Saya mengatakan padanya untuk bertanyalah pada hati, sebab kita tahu jawabannya ada di sana. Namun beberapa detik setelah saya menjauh, saya bertanya pada hati saya yang telah tertitik noda ini: saya sendiri tidak mengerti jawabannya.”
Namun mereka segera menyadari bahwa mereka harus menjauh karena menurut mereka tidak pantas jika antara guru dan murid memiliki hubungan khusus. Terlebih diketahui bahwa fatah adalah seorang ikhwan yang paling teguh menjaga pandangannya.
Tak hanya sampai disitu,, kecerobohan Dey mencoret-coret buku catatan bahasa inggrisnya dengan bahasa yang tidak karuan terbaca oleh Ardi(salah satu pengurus ROHIS) ketika Deswita sedang meminjam buku catatan Dey. Karena kejadian itu, Dey harus disidang oleh teman-teman ROHISnya untuk menjelaskan dan meluruskan semuanya. Suasana tegang sempat merasuki mereka semua, namun akhirnya Dey juga Sir Fatah yang datang telat, berjanji dan meyakinkan bahwa mereka akan segera introspeksi diri dan tak akan mengulanginya lagi.
Semenjak hari itu, mereka benar-benar menjaga sikap. Hingga kelulusan tiba, Dey melanjutkan kuliah di luar daerah, dan Fatah yang kabarnya akan melakukan ta’aruf dengan seorang akhwat ternyata telah mengambil keputusan untuk pergi berjihad ke Palestina yang menghilangkan salah satu kaki Fatah ketika kembali ke tanah air.
Kehidupan mereka terus berjalan, hingga Dey dihadapkan dengan dua pilihan, antara Reno(mantan ketua ROHIS SMA Citra Negeri) dan Jo, lelaki yang belajar dan mendalami agama dengan kakak Dey mengajukan ”proposal” kepadanya melalui kakaknya. Bukan masalah yang gampang untuk diputuskan, karena proposal itu datangnya di hari yang sama yang tidak diketahui siapa yang mengirim lebih dahulu. Namun Pada akhirnya Dey memilih Jo sebagai pendamping hidupnya.
*Pesan
Novel “Birunya Langit Cinta” banyak memberikan pelajaran kepada remaja mengenai kaidah-kaidah pergaulan seperti,
Ajaran agama merupakan tolak ukur yang baik dalam menjalin suatu hubungan pertemanan terutama dalam islam. Dey telah memberikan contoh yang sangat mengagumkan bagi kita tentang bagaimana menjalani suatu hubungan yang telah diatur dalam agama islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar