keep smile..^_^

hai semua ekspresika hidupmu di sini!!!!

Sabtu, 09 Oktober 2010

Manajemen Proyek dan Resiko

MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi memimpin dan mengendalikan sumber proyek daya perusahaan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan secara lengkap serta harus diselesaikan dalam suatu periode atau waktu yang telah ditentukan.

Konsep Manajemen Proyek Meliputi :

· Proyek merupakan suatu kegiatan yang sifatnya sementara dengan tujuan tertentu dan memanfaatkan sumber – sumber daya

· manajemen proyek adalah proses pencapaian tujuan proyek dalam suatu wadah tertentu

· manajemen proyek meliputi langkah – langkah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penyesuaian proyek.

· kendala / hambatan proyek adalah spesifikasi kerja, jadwal waktu dan dana

· bentuk organisasi atau wadah yang dimaksud dalam manajemen proyek adalah organisasi fungsional, koordinator gugus tegas dan matri

Contoh Dari Manajemen Proyek Adalah:

* Proyek pengembangan produk baru,

Dalam menciptakan produk baru di perlukan manajemen Proyek agar dalam kegiatannya dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan waktu yang telah di rencanakan.

MANAJEMEN RESIKO

Manajemen resiko adalah suatu kegiatan mengidentifikasikan, menganalisa, merespon kemungkinan resiko yang akan terjadi selama proses proyek berlangsung yang dapat mengancam pencaian tujuan suatu proyek.

Tujuan dari Manajemen Resiko itu sendiri adalah untuk merespon kemungkinan terjadinya resiko selama proyek itu berlangsung.

Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan manajemen resiko:

· Memikirkan resiko sebelum teknis kerja diawali.

· Mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin terjadi.

· Memperkirakan probabilitas resiko yang mungkin terjadi.

· Memprioritaskan kegiatan menurut kepentingan proyek.

Contoh Resiko dari beberapa definisi lain yang di kemukakan oleh Vaughan (1978) adalah :

· · Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian). Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu.

· · Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

· · Risk is uncertainty (Resiko adalah ketidakpastian). Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan.

· · Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik mendefinisikan resiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.

· · Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Resiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.

Kamis, 07 Oktober 2010

teknik dasar fotografi

dalam dunia fotografi ada tiga teknik dasar yang hrus kita pahami,anara lain:

a.Bukaan Diafragma (apperture)
Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk.

Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik.
"Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak."

b.Kecepatan Rana (shutter speed)
Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film.
Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan)

Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbanding lurus. "Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakin banyak cahaya yang masuk"

c.Kepekaan Film (ISO)
Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.

jika kita sudah bisa dalam pengaturan komponen kamera di atas,maka foo tak lagi sulit untuk kita...

http://kifli89.blogspot.com/2009/02/teknik-dasar-fotografi.html

referensi gambar kamera


 

sejarah kamera



Kamera Portable Obscura
Pada tahun 1960-an, seorang peneliti Inggris, Robert Boyle dan pembantunya Robert Hooke, menemukan kamera portable (bisa dipindah-pindah) obscura. Penemuan mereka ini disempurnakan lagi oleh Johann Zahn tahun 1685. Kamera ini sering kita lihat di film-film bertema jaman dahulu. Kamera ini memakai lampu kliat yang meledak dan mengeluarkan asap.
Merekam Gambar
Orang yang berjasa menyempurnakan kamera adalah Jacques Daguerre. Tahun 1837, dia mengembangkan cara membuat foto, yang kemudian disebut daguerreotype . Prosesnya menggunakan lempengan copper (tembaga). Daguerre adalah seniman asal Perancis yang ingin membuat gambar lebih bagus. Dia bekerjasama dengan Joseph Nicephore Niepce yang lebih dahulu sukses. Niepce sebenarnya sudah membuat foto di tahun 1826. Tapi proses pembuatan foto ini tidak praktis. Orang harus bergaya di depan kamera selama 8 jam untuk menghasilkan satu foto. Hasilnya pun masih buram. Meski begitu, mereka kemudian memberitahukan penemuan itu ke masyarakat. Sebagai jasanya, pemerintah Perancis memberi pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan anak Niepce. Niepce tidak menerima penghargaan itu karena sudah meninggal lebih dulu.

Cetak Cepat
Setelah Daguerre dan William Talbot, tahun 1852 Frederick Scott Archer membuat temuan mencetak foto lebih cepat. Hanya dalam waktu kurang dari lima detik, foto udah tercetak. Prosesnya, gambar sudah dicetak ketika plat masih basah. Teknik ini dinamakan collodion .

Bahan gelatin
Tahun 1871, Richard Maddox menemukan gelatin, sebuah bahan untuk mencetak foto. Bahan ini menggantikan plat fotografik. Dengan penemuannya ini, gambar bisa dicetak lebih banyak dan kualitasnya lebih bagus. Ketika itu, kamera sudah ada yang lebih handy alias bisa ditenteng.
Abad ke-20
Memasuki abad ke-20, penemuan di bidang kamera terus berlanjut. Misalnya ditemukannya film berwarna tahun 1901. Setelah itu, film berwarna berlapis yang disebut Kodachrome ditemukan. Kodak juga menemukan film berukuran 35 mm yang sangat populer itu. Belakangan ditemukan lagi kamera digital.

 (http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Sekitar-Kita/Teknologi/Sejarah-Kamera)